“Manusia tidak akan menemukan
kebahagiaan selama dia belum mengenal kematian” Aristotle
--------------------
“ Mengapa hasil karyamu kau jual
mahal?” Tanya hasan kepada seniman pemahat batu nisan
Hasan
mendatangi toko batu nisan terkenal dan secara kebetulan bertemu dengan
pemahatnya langsung. Hasan kecewa dengan harga nisan disana, dan kalah saat mencoba
menawarnya. Toko batu nisan tersebut tidak pernah sepi pelanggan dan sudah
berdiri sejak zaman perang dunia II. Tetaspi memang harganya yang selangit
untuk sebuah batu nisan biasa.
“Pertanyaan yang mudah, kau
seharusnya bertanya tentang sesuatu yang lebih sulit” jawab seniman
“ mau bertanya apa lagi? Aku baru
menemukan pertanyaan itu sekarang, biarkan aku berfikir sebentar” jawab hasan
Hasan berfikir sejenak dan mengamati
satu persatu batu nisan hasil ukiran sang seniman
“klasik sih memang” kata hasan
Seniman hanya tersenyum
“tapi tidak indah, hal yang tidak
indah kau jual mahal, apakah kau masih sehat?” sambung hasan mengejek
“lah itu baru pertanyaan bagus anak
muda!” jawab seniman itu
Setelah beberapa saat, seniman tersebut
menepuk pundak hasan dengan tangan kanannya
“mungkin aku memang tidak sehat,
kisanak” jawab seniman itu
Hasanpun tertawa dengan kemenangan
yang baru diperrolehnya
“sudah tidak sehat kalau aku jual
murah” sambung seniman itu
Tawa hasan terhenti sejenak
“apa maksudmu?” jawab hasan
“kau tahu, jika aku jual nisan itu
yang katamu tidak indah ini dengan harga murah, katakanlah 2 juta, itupun tidak
mengembalikan modalku, batu yang kupakai untuk mengukir nisan itu saja aku
import dengan harga 1,7 juta, itupun belum mengurus bea cukai dan ongkos kirim
dari sana.alat yang kupakai untuk mengukir batu ini juga harganya tidak main-main.
Hanya itu saja sudah melebihi 2 juta, belum juga ideku. Aku mencari ide untuk
mengukir batu nisan itu membutuhkan waktu 2 hari dan proses mengukirnya
membutuhkan waktu 3 hari. Untung saja, tidak semua pelangganku berfikiran
dangkal sepertimu anak muda”
Hasan terdiam 2 kali bahkan berkali
kali. Karena hasan menyadari took itu sudah lama berdiri, dan malah lebih lama
dari umur hasan
“ah kalau begitu aku beli nisan di
tempat lain saja, buat orang mati saja kok dibikin susah, kenapa juga harus
mahal-mahal” jawab hasan
“ jika kau punya idealis yang
seperti itu, berarti kamu tidak harus dating ke toko ini” jawab sang seniman
“sekarang sudah zamannya penjual
mengusir pelanggan ya”
Seniman hganya tersenyum. Hasan mulai
berjalan meninggalkan toko batu nisan tersebut
“bukankah penghormatan terakhir itu
harus pantas, buat orang-orang yang special dalam hidup kita, bandingkan berapa
waktu yang mereka habiskan buat kita dengan harga untuk sebuah batu nisan?”
teriak seniman nisan dari kejauhan
20 lanuaryy 2017
0 komentar:
Posting Komentar