"Kehidupan, mungkin adanya kehidupan karena kehidupan itu sendiri, dan definisi kehidupan itu masih belum di definisikan, mengapa dan kenapa " Hasan

Kamis, Januari 12, 2017

Dekadensi Raja dan Budak

“Rajaku, Bagaimana mungkin kau bisa duduk tenang di atas, padahal rakyatmu menderita kelaparan dan kehausan di luar sini?” tanya hasan.
                Hasan adalah seorang budak yang berusia 17 tahun. Dia memberanikan diri bertanya kepada Raja Grafik V. Bukan tanpa sebab hasan memiliki jiwa pemberontak seperti itu, karena di kerajaan yang dipimpin oleh Raja Grafik V memang dianjurkan untuk menyampaikan keluh kesah dari yang termudah sampai yang paling keras, karena di kerajaan ini seorang raja hanyalah simbol penampung yang bisa menggerakkan mesin kerajaan.

                Raja Grafik V hanya tersenyum melihat pemuda itu
                “ dan kau yang disebut Raja di kerajaan ini hanya tersenyum melihat keadaan seperti ini” hasan menimpali
                Setelah puas mengamati pemuda itu Raja Grafik V menemukan kata-katanya dan berkata kepada hasan.
                “dan bagaimana bisa kau menanyakan hal seperti itu kepada Rajamu? Kau seorang budak bukan? Namamu hasan kalau tidak salah” kata Raja
                “Benar sekali Rajaku, aku hanyalah seorang budak. Tetapi bukankah hukum disini diperbolehkan berpendapat bebas, walaupun langsung kepada raja?” hasan menjawab dan bertanya
                “iya benar anak muda. Hukum ini ditetapkan agar Raja dan Rakyat tidak begitu jauh perbedaannya” jawab Raja Grafik V
                “ tidak rajaku, banyak perbedaan antara Raja dan Rakyat. Rakyat sering kelaparan dan kehausan sedangkan raja tidak” jawab hasan
                “ Aku suka pemikiran itu” kata Raja Grafik V
                “Uruslah rakyatmu rajaku, jangan hanya duduk tenang diatas singgasanamu saja” hasan protes
                “Bagaimana jika aku turun dari sini dan kau naik diatas?” sang Raja bertanya
                “aku?” hasan menjawab gemetar
                Hasan berfikir sejenak, permintaan raja sangat menggiurkan. Duduk diatas singgasana raja adalah impian para budak dan rakyat. Tetapi hasan menjawab
                “ tidak rajaku. Maaf menolak permintaanmu, aku seorang budak tidak seharusnya duduk diatas singgasana Raja. Aku hanya ingin kau sebagai raja kami mengurus rakyatmu. Mengurus kami yang tidak makan selama tiga hari” hasan mencoba mengingatkan
                “kalau begitu, aku saja yang turun dan mengobrol denganmu” jawab raja Grafik V
                Raja Grafik V turun dari singgasana dibantu oleh patihnya. Dan setelah beberapa saat Raja Grafik V sudah berada di depan mata hasan dan raja mempersilahkan hasan duduk bersila ditemani olehnya.
                “ bolehkah aku minta pendapatmu tentang masalah ini?” tanya Raja Grafik V
                “beri saja kami makan dan minum rajaku, agar kami tidak menderita” hasan menjawab
                “aku pernah baca data tentangmu. Kau pandai matematika bukan ?” tanya raja Grafik V
                “diantara para budak akulah yang paling pandai matematika rajaku, paling tidak itulah pemikiranku” jawab Hasan
                “ kalau begitu sebutkan berapa banyak rakyat dan budakku dan kenapa hanya kau yang mengeluh tentang keadaan ini” perintah Raja Grafik V
                “ Kau memiliki 95 budak di luar kerajaan. Aku adalah salah satunya. Dan memiliki rakyat sebanyak 1900 manusia saat ini walaupun pada awalnya kau memiliki 2500 rakyat” Teguh Hasan
                “ aku hafal hampir semua nama dan wajah semua rakyatku. Dan kau belum sebutkan alasanmu? “ tanya Raja Grafik V
                “ Aku muak dengan masalah ini Rajaku. Bukankah raja seharusnya melindungi rakyatnya? Bukannya hanya duduk diam diatas singgasananya?” alasan hasan
                Raja tersenyum kepada hasan dan bertanya lagi kepada hasan
                “ kau pandai matematika pastinya kau tahu tentang apa yang namanya variabel, berapa banyak variabel yang kau ambil dari permasalahan yang ada di kerajaanku ini?”
                Hasan terdiam tanpa berkata-kata dan mencoba berfikir
                Raja menimpali dengan sedikit bercanda  “ santai saja, pemuda boleh salah, andai kau 20 tahun lebih tua dari usiamu saat ini dengan kecedasanmu dan keberanianmu yang terus meningkat seiring bertambahnya usia. Kau pasti akan memberontak karena masalah ini”
                Hasan Menjawab “ pemuda boleh salah? Tetapi aku tidak mau salah, dan iya seandainya saat inipun jika aku mempunyai pendukung aku pasti akan memberontak pemerintahanmu Rajaku”
                Raja tertawa terbahak bahak
                “ pemikiran yang indah untuk seorang budak, kau seharusnya tidak menjadi budak dengan pemikiranmu itu. Kumpulkanlah pendukungmu anak muda, memberontaklah, didiklah penguasa dengan cara pemberontakan. Dan kalau kau suka membaca, dalam sejarah mengatakan kaum budaklah yang selalu berkuasa” Kata Raja
                Hasan tidak dapat berkata-lata, dia sangat menyadari bahwa di depannnya adalah Seorang Raja. Raja yang memerintah damai kerjaannya dengan kurun waktu yang lebih lama dari pendahulunya. Raja yang selalu mendapatkan kepercayaan penuh dari rakyatnya selain dirinya karena permasalahan ini.
                “ bagaimana anak muda? Untuk menjawab tentang banyaknya variabel permasalahan saja kamu tidak bisa apalagi pemberontakan, sebuah pemberontakan memiliki variabel yang rumit, antara variabel positif dan negatif. Coba pikirkan itu, aku tahu  otak kecilmu itu bisa memikirkan hal itu.” Raja Grafik V berkata sembari tersenyum
                Hasan yang tadinya sangat bersemangat, menjadi enggan berbicara dengan Raja Grafik V karena logika yang dipakai Raja Grafik V belum sempat dia jamah, sebelum mengeluh.
                “ hukum disini memperbolehkan pendapat bebas bahkan untuk disampaikan kepada seorang raja sekalipun. Dan juga hukum disini mengatakan di kitab undang-undangnya. Raja tidak boleh berterimakasih secara langsung kepada siapapun diluar anggota keluarga Raja dan Rakyat tidak boleh meminta maaf kepada Raja. Hal itu dibuat agar rakyat dan Raja setara, Raja diharuskan hanya boleh meinta maaf”
                Setelah berkata seperti itu Raja berdiri dari duduk silanya, dan mencobakembali ke singgasananya. Setelah duduk Raja Grafik V berkata kepada hasan.
“ lima tahun lagi, ketika anakku memimpin kamu akan menjadi penasehatnya, tidak [erlu kamu meminta maaf, karena hukum disini mengatakan seperti itu, dan pemuda boleh salah. Andai kau tahu, masalah tentang kelaparan ini yang terjadi 3 hari ini, pihak dalam kerajaan sudah mengetahuinya sebulan yang lalu. Sejak sebulan yang lalu keluarga raja tidak makan makanan pokok, bawahanku di kerajaan kuwajibkan untuk makan dua hari sekali, iu semua kuberikan kepada rakyatku hingga terjadi kelaparan yang mendera saat ini”
Hasan berfikir sejenak, itulah variabel yang tidak diketahuinya. Tetapi mungkin saja sang raja membual dan berkata bohong kepadanya hari ini.
“ sekarang tanyakan kepada bawahanku jika kau pikir aku berbohong, tetapi daripada kau melakukan hal yang sia sia itu, lebih baik kamu pulang, dan sekali lagi kukatakan tidak perlu meminta maaf karena pemuda boleh salah. dan ini perintah, jangan kau katakan informasi ini kepada siapapun biar kami yang menangani masalah ini”


Angkasa Imajinasi Dibawah hujan 
12 Lanuary 2017

0 komentar:


Designed by
Blog Need Money | Distributed Deluxe Templates