Hasan sudah merasa berlayar ke laut bebas selama dua bulan, dia mulai bisa menikmati keindahan laut lepas yang merupakan pemandangan baru baginya. Hasan sangat berterimakasih kepada kapten wilhem yang telah memberinya kesempatan untuk menaiki kapal layar kapten wilhem.
ketika sedang terkagum menikmati keindahan laut hari itu, hasan dipanggil oleh sang kapten, agar segera menghadap kapten di salah satu kamar yang ada di kapal layar. hasan langsung membersihkan badannya, setelah badannya bersih hasan menghadap kapten wilhem yang telah menunggunya sedari tadi.
"Siap melapor kapten!" hasan berseru kepada kapten wilhem
sang kapten menanggapi kalem laporan hasan itu dengan mengambil pipa dan mengisinya dengan tembakau srintil temanggung yang telah termashyur di seantero dunia, kemudian kapten mulai menghisap pipa tersebut.
setelah beberapa saat kapten tersebut mulai berucap
" kapal kita sudah berlayar selama dua bulan!"
hasan sepertinya tidak asing dengan kalimat tersebut
"pelabuhan tempat tinggalmu sudah kita bakar bersama-sama"
dalam hati hasan mulai menggumam, bahwa kaptennya mencuplik kata-kata Friedrich Nietszche, pasti dia ingin mempertanyakan komitmen, seperti kata nietszche.
"tugasmu berat. kamu sudah mulai memahami keindahan di laut tanpa arah ini, kau tahu kapalku berlayar kemana?" tanya kapten Wilhem
"tidak kapten, maaf sekara saya tadi, kapten akan mengambil kata-kata Nieszche" Jawab Hasan
" haha, orang bodoh itu menggelikan, selalu mengagumi orang yang lebih bodoh lainnya" tawa kapten lepas
" terus tugas saya apa kapten?" tanya hasan
"hari ini kamu harus melubangi seluruh sudut yang ada di kapalku, sehingga kapal ini karam dan tenggelam bersama-sama penghuninya" jelas kapten wilhem
" tapi kenapa kapten, makanan masih banyak, kenapa kita tidak menikmati keindahan lebih lama lagi?" tanya hasan penasaran
"memangnya keindahan hanya terletak di atas laut, anak muda? kau harus bisa memahami keindahan
dimana-mana agar kamu bisa berarti sebagai makhluk hidup" tegas kapten wilhem
hasanpun hanya mengangguk berat karena dia masih belum paham, tetapi perintah kaptennya harus dijalankannya dengan sungguh sungguh. malam harinya hasan mulai melubangi setiap sudut kapal, setelah banyak sudut kapal yang terlubangi, ait mulai memasuki setiap sudut kapal. kemudian tidak lama setelah itu air mulai mengisi seluruh kapal hingga hasan kesulitan bernafas. dan pada akhirnya dia berusaha untuk mencari udara, dengan tergopohgopoh dan kecapekan hasanpun akhirnya tenggelam dan seluruh kapal mulai tenggelam.
tetapi setelah hasan mulai merasa mati, hasan trerbangun dari tidurnya dengan keringat yang membasahi selimutnya
Blauran-ampel
11 maret 2017
0 komentar:
Posting Komentar