Aku selalu menyukai kupu-kupu, kupu
kupu terbang kesana kemari dengan sayapnya yang lebih rapuh daripada kapas dan
kebebasan-kebebasannya yang mengajinasikan pikiranku terbang. Sayapnya terlalu
indah untuk menyala bahkan tidak akan sedikit rusak jika ketakutan
menghantuinya, yah memang ketakutan tidak akan berarti apa-apa jika kupu-kupu
tidak takut terhadapnya.
Aku
selalu menyukai kupu-kupu, bahkan jika engkau dianggap jika engkau dianggap
sebagai kupu-kupu malam yang dihinakan oleh kejujuran. Kejujuran yang
menggerogoti sedikit demi sedikit jiwamu sehingga jiwamu menghilang dari
kehidupan-kehidupan semu. Ah kupu-kupu malam, mengapa engkau begitu tidak
disukai, padahal kejujuranmu tanpa topeng sedikitpun! bagaimana aku tahu?
Karena tidak mungkin sayapmu yang begitu rapuh, mampu mengangkat topeng yang
begitu berat, melampaui beratmu sendiri atau bahkan berat jiwamu!
Aku
selalu menyukai kupu-kupu, jika engkau tidak suka kupu-kupu malam? Apakah
engkau bisa menyukai kupu-kupu pagi?, ah kupu-kupu, engkau selalu tidak disukai
dan hampir senantiasa selalu dibenci, alangkah tidak pedulinya engkau dengan
kehidupan, engkau selalu menebar keindahan tanpa pamrih , membuatku iri untuk
menjalani banyak kehidupan-kehidupan dalam drama marcapada ini.
Aku
selalu menyukai kupu-kupu, aku pernah bermimpi, menjadi kupu-kupu! Terbang
dengan segala sayap kebebasanku, ketidak tergantungan dengan kupu-kupu lain
karena aku tidak mengganggu oranglain, aku hanya menebar keindahan di bumi ini,
menghibur yang lelah jiwanya dan yang sedih hatinya, tetapi ketika aku
terbangun aku serasa tidak hidup lagi karena aku terlampaui terlena untuk
menjadi kupu-kupu.
Aku
selalu bisa menyukai kupu-kupu, cita-citamu sungguh indah, setelah menebarkan
keindahan engkau begitu saja menghilang dari dunia, dan engkau berenkarnasi
menjadi suatu yang buruk terlebih dahulu untuk menebarkan suatu keindahan
proses lagi, agar memberikan kesempurnaan keindahaanmu. Ah kupu-kupu indahlah
selalu aku selalu menunggu indahnya indahmu
Aku
akan selalu bisa menyukai kupu-kupu, kehidupanku sekarang kupertaruhkan untuk
menjadimu, kupu-kupu. Akan kumelangkah maju dengan kaki dan tangan rapuhku
untuk mengindahkan, seperti yang kau lakukan. Kupu-kupu, sedikit demi sedikit
aku akan menjadimu untuk menyambung-nyambung keindahan yang ada di marcapada
ini sampai ke tingkat terburukku. Bukankah belum ada keindahan yang seindah
keburukan?.
Hasan
7 juni 2016
3 romadhon 1437 H
0 komentar:
Posting Komentar