Hari ini(lupa tanggal berapa), entah kenapa banyak hal terjadi
di sebuah cangkir kopi bukan kopinya yang nikmat tetapi, bahasan pembicaraannya
yang banyak mengandung unsur hikmah,
Disini aku mendatangi warung kopi yang
belum pernah sekalipun aku datangi tetapi memang aku belum tahu ada warung kopi
di situ, setelah memesan kopi sayapun bertanya kepada penjualnya, dan disitulah
pembicaraan kami dimulai.
Namanya syahrul (seperti biasanya ngaku
namaku hasan)
masih kuliah juga di tempat saya kuliah, bedanya dia kuliah di jurusan yang berbeda, dia
menceritakan tentang kisah hidupnya, ya inilah kebanyakan yang terjadi di
warung kopi, banyak pembicaraan yang berlarian tetapi pada akhirnya saya
menyimpulkan banyak hal, banyak sejarah yang diceritakannya, dia dari tuban,
dan kebetulan tahun lalu saya juga pergi main ke tuban, dan saya bercerita
tentang sejarah tuban sejarah sunan boning, dan ceritanya syeh bakir dan al
mukarom asmorokodhi atau asmorokendi.
Dari bahan pembicaraan itu dan sambil bermain catur, diapun
menceritakan sejarah jawa katanya pada mulanya di jawa ini hanya ada mbah semar
dan mbah togog yang dulunya menguasai pulau jawa, dan mbah bakirpun datang dan
akhirnya menyeimbangkan pulau jawa yang konon dulu katanya pulau jawa ini
seperti kapal, terombang ambing oleh kekuatan mbah semar dan mbah togog, dan
akhirnya mbah bakir menancapkan jawa biar tidak terombang ambing.
Dia banyak menyatakan kemerdekaan, bukan
seperti mahasiswa pada umumnya yang hanya pengen lulus, dengan nilai bagus,
terus diterima kerja dengan gaji yang tinggi itulah mahsiswa banyak ketakutan
di dalamnya, dan terkadang akupun juga berpikiran seperti itu, tetapi sekarang
entah kenapa pikiranku lepas saja, soalnya bekerja di kantoran itu ternyata
tidak terlalu seru soalnya saya pkl baru dapet 2 atau 3 jam saja sudah merasa
bosen dengan semua hal yang saya kerjakan Dallam pkl tersebut --“ memang
seharusnya setiap orang itu merdeka, bebas memilih apapun keinginannya …
Dan kebetulan di sebelah warung kopinya ada
orang yang menjual akik atau batu mulia, sembari menanyakan mas ga seneng ngunu
kuwi ?, terus jawabnya, emang skarang lagi booming gituan, padahal dulu di tuban batu seperti
itu dibuat pondasi membuat jalan, tetapi jika diolah oleh tukang akik terus
digosok dan jadinya harganya jadi lebih mahal bisa dijual sampe 500ribuan,
padahal di tuban dulu Cuma dibuat pondasi rumah atau jalan-jalan, memang bener
katanya pengeran
“apakah sama orang yang tahu dan tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan tidak tahu”
Dan itupun saya tersadar, bahwa memang
tidak ada persamaannya orang tidak tahu dan tahu, banyak perbedaannya sehingga
semuanya perlu dipelajari, Sembari menjual kopinya dia juga berkata
bahwa dia sudah menikah, wah padahal masih mahasiswa, sampean koq wani nikah mas semester segitu,
dia pun menjawab, dulu sudah punya bisnis , jadinya dengan bisnisnya dan
penghasilannya diiapun sudah ganteng
katanya, jadi tidak ada halangan dari pihak manapun untuk menghalanginya baik
dari orangtua dan orang tuanya si istri. Semuanya memang dalam kemerdekaanya ,
dia merdeka dalam dunia ini, sayapun ingin seperti dia, merdeka di setiap
sisinya.
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu”
Sayapun merasa diceramahin olehnya, dan
saya mengambil banyak hal di warung kopi..
0 komentar:
Posting Komentar