"Kehidupan, mungkin adanya kehidupan karena kehidupan itu sendiri, dan definisi kehidupan itu masih belum di definisikan, mengapa dan kenapa " Hasan

Minggu, November 15, 2015

Belajar dari Kopi / ngopi (ngobrol Pintar)



Hari ini(lupa tanggal berapa), entah kenapa banyak hal terjadi di sebuah cangkir kopi bukan kopinya yang nikmat tetapi, bahasan pembicaraannya yang banyak mengandung unsur hikmah,
Disini aku mendatangi warung kopi yang belum pernah sekalipun aku datangi tetapi memang aku belum tahu ada warung kopi di situ, setelah memesan kopi sayapun bertanya kepada penjualnya, dan disitulah pembicaraan kami dimulai.

Namanya syahrul (seperti biasanya ngaku namaku hasan) masih kuliah juga di tempat saya kuliah, bedanya dia kuliah di jurusan yang berbeda, dia menceritakan tentang kisah hidupnya, ya inilah kebanyakan yang terjadi di warung kopi, banyak pembicaraan yang berlarian tetapi pada akhirnya saya menyimpulkan banyak hal, banyak sejarah yang diceritakannya, dia dari tuban, dan kebetulan tahun lalu saya juga pergi main ke tuban, dan saya bercerita tentang sejarah tuban sejarah sunan boning, dan ceritanya syeh bakir dan al mukarom asmorokodhi atau asmorokendi.

Dari bahan pembicaraan itu dan sambil bermain catur, diapun menceritakan sejarah jawa katanya pada mulanya di jawa ini hanya ada mbah semar dan mbah togog yang dulunya menguasai pulau jawa, dan mbah bakirpun datang dan akhirnya menyeimbangkan pulau jawa yang konon dulu katanya pulau jawa ini seperti kapal, terombang ambing oleh kekuatan mbah semar dan mbah togog, dan akhirnya mbah bakir menancapkan jawa biar tidak terombang ambing.


Dia banyak menyatakan kemerdekaan, bukan seperti mahasiswa pada umumnya yang hanya pengen lulus, dengan nilai bagus, terus diterima kerja dengan gaji yang tinggi itulah mahsiswa banyak ketakutan di dalamnya, dan terkadang akupun juga berpikiran seperti itu, tetapi sekarang entah kenapa pikiranku lepas saja, soalnya bekerja di kantoran itu ternyata tidak terlalu seru soalnya saya pkl baru dapet 2 atau 3 jam saja sudah merasa bosen dengan semua hal yang saya kerjakan Dallam pkl tersebut --“ memang seharusnya setiap orang itu merdeka, bebas memilih apapun keinginannya …

Dan kebetulan di sebelah warung kopinya ada orang yang menjual akik atau batu mulia, sembari menanyakan mas ga seneng ngunu kuwi ?, terus jawabnya, emang skarang lagi booming  gituan, padahal dulu di tuban batu seperti itu dibuat pondasi membuat jalan, tetapi jika diolah oleh tukang akik terus digosok dan jadinya harganya jadi lebih mahal bisa dijual sampe 500ribuan, padahal di tuban dulu Cuma dibuat pondasi rumah atau jalan-jalan, memang bener katanya pengeran
“apakah sama orang yang tahu dan tidak tahu”

Dan itupun saya tersadar, bahwa memang tidak ada persamaannya orang tidak tahu dan tahu, banyak perbedaannya sehingga semuanya perlu dipelajari, Sembari menjual kopinya dia juga berkata bahwa dia sudah menikah, wah padahal masih mahasiswa,   sampean koq wani nikah mas semester segitu, dia pun menjawab, dulu sudah punya bisnis , jadinya dengan bisnisnya dan penghasilannya  diiapun sudah ganteng katanya, jadi tidak ada halangan dari pihak manapun untuk menghalanginya baik dari orangtua dan orang tuanya si istri. Semuanya memang dalam kemerdekaanya , dia merdeka dalam dunia ini, sayapun ingin seperti dia, merdeka di setiap sisinya.

“apakah sama orang yang tahu dan orang yang tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang tidak tahu”
“apakah sama orang yang tahu dan orang yang tidak tahu”

Sayapun merasa diceramahin olehnya, dan saya mengambil banyak hal di warung kopi..

0 komentar:


Designed by
Blog Need Money | Distributed Deluxe Templates