"Kehidupan, mungkin adanya kehidupan karena kehidupan itu sendiri, dan definisi kehidupan itu masih belum di definisikan, mengapa dan kenapa " Hasan

Sabtu, Mei 09, 2015

Mengkritisi Kedaulatan


Saya ga ingat ini edisi ke berapa saya melihat konsernya mbah nun tetapi baru kali ini saya merasa konsernya mbahnun pada malam ini, begitu bebas untuk membicarakan apa yang terjadi di nusantara raya ini, dengan tema “sinau Kedaulatan” sang maestro membaginya membaginya menjadi 3 bagian kedaulatan, yaitu kedaulatan akan diri sendiri, orang lain dan bernegara..

Konsernya mbah nun yang diadakan di UNAIR kampus b yang dijadwalkan dimulai jam setengah 7 malam, tetapi pada kenyataanya mbahnun baru dating jam setengah 10. Menurut saya memang, seperti itulah cerminan waktu yang terjadi di nusantara ini.


Berangkat setengah 8 dari kosnya teman saya bernama Fendi, saya tiba sekitar jam-ajm 8 di TKP, dengan berbekal kopyah merah putih dan beberapa jimat :v saya bertegur sapa dengan orang-orang maiyah yang saya temui, salah satunya berasal dari ngawi yang pada akhirnya menrkatir saya kopi pada waktu itu. Sambil bertegur sapa acara pembuka pun dimulai, ada 2 yangmencuri perhatian saya, drama yang diadakan anak-anak kecil dari rumah belajar pandawa dan tarian dari aceh yang dipersembahkan oleh mahasiswa unair, yang lain biasa saja menurut saya.


The time come, Dibuka oleh gus ipul dan lawakan tentang mbahnun, mbahnunpun langsung menanggapi gus ipul setelah itu kiai kanjeng menyanyikan lagu Bruno mars Just the way you are, tentunya versi kiai kanjeng, keren:(y)

Ketika mbah nun memulai konsernya, jika di jawa timur, ga tahu di jawa lainnya dimulai dengan apa, pasti dimulai dengan membakar semangat rakyat jawa timur, Mbah Nun mengatakan bahwa kurang lebih seperti ini


“rakyat jawa timur ini adalah penyangga masa depan, contohnya pemilu raya yang menentukan jawa timur dan rakyat jawa, karena mereka bukanlah anak-anak Indonesia, mereka anak-anak yang diberi pencerahan oleh Tuhan yang maha esa sehingga suatu saat bisa menyangga Indosnesia ini bahkan Dunia karena Dunia ini lebih kacil daripada indosnesia, Indosnesia bisa menyerap Dunia tetapi Dunia tidak bisa menyerap ilmu Indonesia, islam pun dihancurkan di pusatnya, arab Saudi, arab Saudi sekarang menjadi antek amerika , tetapi islam di Negara ini islam yang paling lengkap yang dikupmulkan para wali-wali yyang ada di seluruh dunia memang untuk menyangga Dunia inim saya tidak mengatakan tentang islam Kristen tidak, tetapi saya menunjukkan bahwa rakyat di jawa timur ini sangat membpengaruhi peradaban Indosnesia ini”
Saya menyadari pernyataan ini memnag seharusnya benar tetapi emang harus dibenarkan, karena pada realitanya sendiri, orang jawa kebanyakan sudah kehilangan jawanya, hampir 50% orang jawa sudah tidak menyadari apa pentingnya budaya jawa itu sendiri. Banyak orang yang menafikan budayanya sendiri, seakan akan memang harusnya budaya ini sudah ketinggalan jaman, dan manusia jawa ini memang sudah melupakan kearifan-kearifan tinggi yang ada di jawa.

Setelah masuk pembahasan selanjutnya, tentang kedaulatan, karena saya tidak betah akan pernyataan mbah nun ketika duduk dibawah, sayapun meju untuk memikirkan apa yang disebut kedaulatan. Dan setelah itu saya di suruh berdiskusi dengan beberapa kelompok untuk meloadingkan apa yang disebut kedaulatan. Setelah sholawat kami 3 kelompok meninggalkan panggung dan berdiskusi dengan kedaulatan dengan mas sabrang

Pada awal pembahasan tadi saya menyatakan kedaulatan yang dibagi menjadi 3, kedaulatan terhadap diri sendiri, kedualatan terhadap orang lain(perusahaan). Kedaulatan bernegara, dan pada sesi ini pembahasannya adalah tentang siapa yang benar-benar berdaulat terhadap ketiga hal tersebut


  1. Kedaulatn terhadap diri sendiri, kedaulatan dalam diri sendiri ini sebenarnya siapa yang berdaulat, dirimu sendiri atau siapa? Kedaulatan ini berarti kebebasan yang berasal dari akal hati dan syahwat, untuk mengekspresikan diri kita. Apa batasan kita? Siaa yang lebih berdaulat dari dalam diri kita sendiri, mbah nun menambahkan sebenarnya kedautan dalam diri kita adalah Allah SWT yang bisa membuat akal kita hati dan syahwat kita saling sinkron satu sama lain, sebenarnya yang dinamakan kedaulatan dalam diri sendiri itu kita sendiri tidak punya, hhanya Dia yang meminjami kita kedaulatan yang sedikit ini sehingga seharusnya kita bisa memanfaatkannya dengan baik
2.         
2. Kedaulatan dalam perusahaan, siapa yang paling berdaulat dalam sebuah perusahaan, direktur kah atau karyawankah, kelompok kedua menjwab dengan lantang bahwa sebenarnya direktur dan karywan itu harusnya saling membutuhkan sehingga kedaulatan dari mereka dibagi menjadi 2 yanitu kedulatan direktur untuk memperkerjakan karyawan sampai dimana dan karyawan sendiri berdaulat dalam batasan apa, tidak boleh saling dictator antara satu sama lain, karena saling membutuhkan

3.Yang ketiga kedaulatan dalam Negara , saya masuk dalam diskusi kelompok ini, saya ga bakal bercerita lah tentang kedaulatan ini, banyak yang saya usulkan juga tetapi banyak yang tidak mengerti dalam penjelasan saya dalam kelompok ini haha, tetapi mereka mencuplik semua kata-kata mbah nun tentang Negara Indosnesia tercinta ini,s ehingga saya merasa mereka sendiri tidak berdaulat dalam diri mereka karena hanya bisa mencontek :v, tetapi pada kesimpulannya sendiri Indosnesia ini hancur, memang hancur dalam pemerintahannya tidak dikatehui siapa yang benar-benar berdaulat, Mbah Nun sendiri mengatakan kita disuruh cari faktanya, siapa yang benar-benar berdaulat dalam Negara ini, nanti ada hubungannya dalam freemason dan zionis, dicari ya, agar indosnesia ini tercerahkan tidak seperti sekarang ini

Setelah diskusi ketiga kelompok, ada satu pertanyaan yang diajukan kelompok 2
“katanya mbahnun tadi pembuatan indosnesia ini didesain sekian lamanya, tetapi jadinya tetap seperti ini, tetapi kita tadi sudah bahas ada desain yang lebih baik dari desain yang sekarang ini yang diciptakan oleh pakar Negara kita selama 700an tahun silam, menurut buku yang say abaca setelah desain itu adalah ceritam seteah cerita itu adalah acting, sehingga bisa menjadi kenyataan, mengapa desain yang baik tersebut tidak kita terapkan sekarang? Apakah masih belum mendapatkan cerita yang lebih baik?”
Saya simpulkan jawaban antara mbah nun dan mas sabrang seperti ini
“ memang setelah desain adalah cerita, tetapi dalam cerita itu tidak hanya sekedar cerita ada pemeran di dalamnya, yang mencari pemeran-pemerannya itu yang sulit, aka nada banyak kesalahan jika cerita itu bukan diperankan oleh pemeran yang baik, dan kelihatannya dalam waktu dekat ini akan ada NASIONALISME TOTAL, yang dimana disitu akan dibangun indosnesia yang baru, entah namanya apa Negara kita yang baru ini nanti, tetapi kita adalah bangsa yang hebat, apapun namanya itu kita tetap satu. Dan yang terakhir saya berpesan kepada anda, jangan sampai orang lain mendaulat anda, berdaulatlah dalam hati kalian, berdaulatkah dalam pikiran kalian dan berdaulatlah dalam perbuatan kalian”
Malam itu pun ditutup dengan lagunya mas sabrang sebelum cahaya, dan saya tidak sempat ikut bersalaman karena, waktu sudah menunjukkan jam 2 pagi di Surabaya dan saya kuliah jam 7 pagi di malang, akhir malam itupun saya langsung kembali ke malang.

0 komentar:


Designed by
Blog Need Money | Distributed Deluxe Templates