Kususuri Tahajjud pertamaku pada bulan penuh berkah ini pada malam yang agak telat, entah apa yang membuat saya tergerak untuk beribadah tahajjud pada malam ini. Dan masih terngiang di telinga ini akan salahnya imam untuk membacakan ayat pada sholat tarawih kemarin, yang harusnya ’Qalu a’lamu Maa La ta’lamun’ tapi sang imam membacanya ‘Qalu ta’lamuna la Tubduuna A’lamun’, seharusnya saya membenarkannya, tetapi apa daya saya hanyalah ma’mum muda di shaf paling belakang, seharunya yang di di depan yang membenarkannya. pada apa yang kujalani setelah hari ini, saya berfikir, memang sudah saatnya saya mendalami ajaran agama ini [lagi], Saya terlalu berfikir kepada sesuatu yang tidak jelas, emang sempat terlintas dalam pikiran, mengapa saya tidak belajar tawakkal dan ikhlas saja daripada apa yang ada di dalam pikiran yang terus menerus bertanya tentang suatu hal, tetapi saya juga bingung tentang semuanya.
Dalam tahajjudku juga kubacakan surah al-qadr, memang katanya memang akan diturunkan lailatul qadr pada malam-malam terakhir bulan ramadhan ini, tahajjud ini selalu kubacakan al qadr pada rakaat keduanya, Ia berfirman ‘sesungguhnya telah diturunkan kepadamu Lalilatul Qadr’ dan diteruskan dengan Pertanyaan ‘Apakah kamu tahu apa itu Lailatul Qadr?’ dijawab olehNya ‘Lailatul Qadr adalah mlama yang lebih baik daripada seribu bulan’, dalam ayat tersebut timbul lagi pertanyaan, jikalau sahur adalah ibadah, maka apakah setiap orang yang sahur pada malam itu akan memenangkan Al-qadr?
Entah mengapa dalam tahajjud ini, saya kurang tersentuh dengan semua keadaan dalam tahajjud ini. saya tahu saya bukan seseorang yang khusuk dalam sholatku dan saya tahu ilmu agama saya masih di bawah rata-rata, tetapi biasanya dalam tahajud semua itu akan hilang tetapi bukan kali ini, padahal dalam Al-fatihahku kusebut ‘hanya kepadaMu aku bersujud dan hanya kepadaMu aku menyembah’, Mu yang haq yaitu Tuhan Semesta Alam. Kuselipkan do’a dalam tahajjudku walaupun tidak khusuk, saya berdoa agar orang-orang di sekitar saya yang ada dalam masa ‘lalu’ dan sekarang selalu senantiasa diberi barokahMu dan selalu dalam lindunganMu agar mereka tidak tersesat dalam mengarungi samudra hidup yang penuh lika-liku ini, dan terimakasih untuk semuanya.
Malam sahur ini, dipenuhi bintang yang indah di langit kota kelahiranku ini, malam yang jarang saya lihat di kota perantauan, langit yang selalu bisa memberi kedamaian kepada orang-orang yang ‘galau’ akan kehidupannya sehingga banyak orang rela berjaga dalam hidupnya hanya untuk melihat langit malam hari dan merasakan angin malam kota ini, banyak hal yang emang tidak bisa dinalar dalam hidup ini, sehingga bisa membuat hidup ini terlihat membosankan.
Hidup ini bosan kah ?? banyak hal yang membuat hidup ini membosankan tetapi apakah jika begitu saya ini kufur akan nikmatNya, kurang bersyukurkah saya? Jawabannya memang, seharusnya saya belajar bersyukur lagi dan lagi, terimakasih kepadaNya karena telah menghadirkan orang-orang hebat dalam hidup ini, semoga orang-orang hebat ini selalu diberikan kehebatannya agar selalu bisa menghebatkanku dalam hidup ini.
0 komentar:
Posting Komentar