Jombang, mendengar kata itu mungkin sangat lekat dengan salah satu sosok yang paling berperan di "Persatuan bangsa-bangsa Khatulistiwa"(sebut saja Indonesia haha) ini, mungkin ga hanya di Indonesia saja, tetapi di setiap mindset orang-orang yang ada di Indonesia, dan di Bumi ini sedikit-sedikit :v
Gusdur emang unik, mungkin kalau tidak karena Beliau, saya akan ga akan sering-sering ke Jombang, dan tidak akan menjadi saya yang seperti ini,
senyum beliau pun tidak bisa saya gambarkan, hanya saja terkadang memang terlihat ikhlas senang tetapi mengandung arti yang lebih luas
pada kunjungan saya ke jombang kali ini, saya diundang ke....kalau saya menyebutnya, dialog tentang pemikiran-pemikiran untuk bangsa ini, pertama tama saya hanya tertarik pada acara ini dikarenakan, ada seorang pembicara yaitu Munjiah Wahab, putri dari KH wahab Chasbullah, tapi ternyata ga bisa dateng ZZZzzz dan dialog tersebut diadakan Di SMP kristen Petra Jombang, ga sempet foto sekolahnya x_x
dan dimulailah acarnya, dibuka dengan tari remo, yang menarikan adalah anak SLB di jombang, saya ga tahu SLB mana, yang saya tahu, dia adalah seorang Tuna Wicara
setelah acara dimulai dan resmi dibuka, kemudia acara tersebut dimulai dengan pembicara
Gus Aan Ansori dan Roy murtadho
Beliau mengatakan islam itu ada 2 yaitu factual dan ideal, dan yang sekarang ini seharusnya islam itu lebih ideal, karena kehidupan-kehidupan ini sebenarnya bukanlah manusia yang membuatnya, manusia hanya merefleksikan kehidupan yang ada di dunia ini
Beliau mencontohkan, saya sendiri kurang setuju dengan contoh ini
"Coba kalian bayangkan, jikalau ga ada manusia, du dunia ini itu bakal lebih baik atau lebih buruk? (tentunya kan lebih baik kelihatannya), tetapi jika ga ada cacing, apa yang terjadi, mungkin kehidupan akan punyah" beliau ga tahu adaptasi mungkin :v
Islam itu seharusnya lebih toleran karena kita merefleksikan cinta, kemanusiaan dan keadilan
saya sengaja ga tanya, soalnya pemikiran-pemikiran seperti ini sudah banyak kita jumpai di dalam buku-buku umum.
ya setelah itu makan-makan dan istirahat
setelah istirahat Diskusi dilanjutkan, dengan pembicara Pendeta Andreas Kristianto,
Di Indonesia, saat ini istilah pendeta secara khusus digunakan untuk sebutan pemimpin agama-agama Kristen Protestan, Hindu atau Buddha. Secara umum, istilah ini kadang-kadang juga dapat digunakan untuk Konghucu. (wikipedia Indonesia)
dari kata" beliau saya menangkap hal-hal berikut
- Demokrasi ialah Suatu Proses, yang tidak akan pernah selesai dan sempurna
- Inti dari demokrasi adalah persamaan hak, menghargai pluralitas, tegaknya hukum keadilan, kebebasan menyampaikan aspirasi, keadulatan hukum dan kesteraan warga negara
dan Quotenya
"Demokrasi adalah proses belajar dimana menghargai keunikan orang lain, kebahagiaan itu akan kalian temukan ketika anda menemukan orang lain itu berharga"
saya yang tadinya ngantuk-ngantuk, muai mendengarkan kata-kata beliau, dan uniknya, beliau ini bisa merasakan bahwa demokrasi itu gini-gini dan lain-lain dan saya mulai menikmati pembicaraan beliau, saya pun juga bertanya.
"dengan sistem pemerintahan yang seperti ini, Indonesia masih jauh lah untuk kata mampu, dan sebenarnya juga demokrasi ga pernah dilaksanakan di Indonesia, kecuali memang ketika Gusdur dan Gus Habibi yang memerintah, mengapa Indonesia tidak merubah saja sistem pemerintahannya, menjadi apa gitu kaya monarkhi absolut yang notabenenya pernah mempersatukan bangsa indonesia?
dan
ga di kelas kuliah, ga di forum, pertanyaan saya ga di jawab --"
setelah pembicara ini, sudah saatnya istirahat malam dan disitu mulai ada pembicaraan yang berkelas menurut saya, ada mas ceces(ga tahu nama aslinya) yang membicarakan tentang agama-agama yang ada di Indonesia ini itu aslinya seperti apa, sejarahnya, dan bagaimana hal itu bisa terjadi, ada mas niko yang sekalli kali dengan candanya berbicara "halal darahnya" hahaha, menurut saya sudah ciri khas itu bilang gitu dengan tertawa, dan ada mas ali yang katanya sih dari pengamal shalawat wahidiyah, dan referensinya saat dialog dari kitab semua dan ada saya saya, makhluk yang tidak jelas, ketika orang-orang berbicara surga, saya ngomong surga itu ga ada :v ada yang bilang halal darahnya dan lain-lain
pagi dimulai, jalan-jalan keliling daerah SMP Petra saya kagum ternyata di Jombang juga ada Car free day, karena hari masih pagi buta, masih belum ramai sih, dan saat jalan-jalan kami mengunjungi klenteng, lupa namanya saya --"
padahal di deket situ juga ada gerejam ngapain ga mampir cari sarapan sekalian :v
setelah jalan-jalan acara kemarin pun dilanjutkan, pembicaraan dimulai oleh Romo Atok, beliau nyantri di tebu ireng sudah 1 bulanan, dan beliau masih menuntut ilmu di Negeri sakura
Romo adalah gelar panggilan yang diberikan oleh umat Katolik Indonesia kepada para imam Katolik (pastor). Gelar panggilan ini berdasarkan atas 1 Korintus 4:15 dan 1 Tesalonika 2:11-12. (wikipedia Indonesia)
dan beliau sedikit-sedikit menulis begini
Tuhan itu tidak perlu dibela, tetapi kita mikirnya begini
Ihsan = ibadah = taqwa
Hakikat = ma'rifat =mahabba
Inner knowledge and Understanding = love and mercy
ya itu yang saya tangkep dari beliau, dan
forum dilanjutkan oleh pembicara dari bappeda, bpk Wahyu Riyadi tetapi hanya menyajikan bagaimana konsep makam Gusdur itu kedepa
forumpun selesai ditutup oleh Pendeta Andreas
dan setelah makan, saya mengajak Ngobrol Romo Atok tadi, terjadi pembicaraan singkat antara kita (kaya apa aja )
"Romo saya kagum dengan anda, anda mejelaskan hakikat, ma'rifat. padahal orang islam sendiri belum tentau paham apa itu hakikat dan marifat"
"wah mas ini bisa saja"
"habis ini langsung balik ke jepang romo ??"
"ga mungkin sampe maret saya disini, masih ada penelitian, saya ingin menunjukkan bahwa sistem di indonesia itu sebenarnya lebih maju daripada yang ada di luar -luar"
"sebenarnya gini romo, saya mau tanya, sekarangkan, saya miris, kenapa agama-agama yang ada di dunia ini malah sebagai sumber konflik yang ada, apakah mungkin dunia ini bisa berdamai?"
dan jawaban ini yang beda dari Bapak Study Hadits yang ada Di Universitas saya
"Iya, saya juga miris, tetapi apakah mungkin, mungkin, tetapi kita harus bisa lepas dari dogma agama, gini e masalahe, orang-orang itu banyak yang menganggap kalau saya beragama A yang agama saya yang benar yang lain salah, kita harus tebebaslah dari pemikiran-pemikiran seperti itu, belum tentu kan apa yang kita Anggap benar akan benar juga di mata Tuhan, Tuhan itu adil dan ga perlu dibela"
wah wah, sejalan ini
dan mungkin memang di tahun-tahun mendatang dunia ini akan berdamai kagi kalau semua orang memiliki keadilan dalam dirinya masing-masing
sempat juga ada dialog kecil dengan Pendeta andreas, ya hanya menanyakan sejarahnya Kristiani saja saya, hehe banyak baca-baca tentang kristen soalnya, dan diberi penjelasa juga dengan baik oleh Beliau
setelah keluar dari tempat acara, niat awal sih mau ziarah, tetapi waktu ga mencukupkan untuk saya ziarah, mboten mampir rumiyin mbah hehe
"Jangan Kau kira orang yang mati itu mati,Beliau masih hidup, dan seperti Abdurahman Wahid Ad Dhakhil pun, beliau masih hidup, walaupun bukan jasadnya, pemikiran-pemikirannya masih bersama kita dan mampu menghidupi orang-orang di sekitar beliau"Hasan
0 komentar:
Posting Komentar