"Kehidupan, mungkin adanya kehidupan karena kehidupan itu sendiri, dan definisi kehidupan itu masih belum di definisikan, mengapa dan kenapa " Hasan

Jumat, November 28, 2014

Scene Pemimpin



ahad kemarin tepatnya pada hari jum:at tanggal 21 saya kedapatan tugas study hadist. seperti biasanya tugas-tugas seperti ini pasti diberikan dosennya ketika mata kuliah itu, karena saya kira jawaban bisa dari sumber mana saja, termasuk ijtihad saya sendiri, jadi pada ahad-ahad sebelumnya saya menjawabnya dengan kata-kata "menurut saya" kecuali soal tentang hadits, bagaimana bunyi hadits tersebut?? atau sebutkan hadits mengenai ini-ini?? pasti saya kopas dari web lain

semenjak teman saya dimarahi tentang kata-kata "menurut saya", saya tidak ada pelampiasan pendapat hahaha jadi saya tulis aja disini, padahal ga ada yang tahu yang mana yang benar dan salah, itu kan hanya penafsiran setiap manusia, setiap pemikiran. hanya saja kenapa bapaknya tidak boleh kita menjawab menurut pikiran kita sendiri, itu membatasi imajinasi kita

ya sebelumnya saya ingin menyampaikan
berpikirlah sendiri tentang apapun teman, sebab manusia itu sepesial karena dia diberi akal, dan hal hal yang saya sampaikan ini adalah menurut pikiran saya, dan inilah soalnya
soal study hadits tentang kepemimpinan
 1. menurut saya "seharusnya tidak ada perbedaan kriteria pemimpin pada zaman nabi dan pada zaman sekarang, karena seorang pemimpin itu yang dibutuhkan adalah kepemimpinannya yang bisa dijadikan tauladan bagi rakyat-rakyatnya, sehingga yang benar benar dibutuhkan bagi rakyat ini adalah kharismanya, kepemimpinannya, dan segala hal tentang empati dan simpati, yang saya tanyakan disini adalah, apa yang bapaknya maksud dengan pemimpin tersebut, apakah pemimpin yang biasa disebut presiden, apakah pemimpin yang biasa disebut bupati, walikota,?? atau apakah seorang yang ada di belakang tokoh utama seperti muhammad iqbal,pemikir pendiri negara pakistan? seharusnya definisi pemimpin ini harus didefinisikan dahulu sehingga tidak ada ambigu dalam arti pemimpin menurut bapak? saya tidak bisa mendefinisikan kriteria yang disebut pemimpin menurut bapak"

2. yang ini mungkin bisa dicopas dari blog lain -,- soalnya cuma menuliskan hadits dan matan, di slide juga kurang jelas haditsnya yang mana -,-

3. "kepala daerah yang mungkin dimaksud disini adalah seperti kades, bupati walikota ataupun presiden" dengan pertanyaan diatas saya saya lebih memilih hmm,,,,,,,, tidak memilih lah, soalnya hanya dengan kriteria pemimpin itu muslim atau tidak, dan cakap atau tidak dalam kepemimpinannya,saya tidak mencalonkan kedua orang itu ;v saya hanya dihadapkan dalam dua pilihan, mending kalo boleh milih saya milih bapak saya yang jadi walikota :P, dan saya belum tahu sifat aslinya dan bagaimana dia bisa dicalonkan dan apa yang ada dibelakang mereka berdua,
ya biar Tuhan saja yang menentukan siapa yang menang.
dan jika mereka berdua orang-orang yang sama baiknya, ya mungkin akan menghasilkan imbang dalam pemilihannya tanpa memandang ras suku ataupun agama, "









Senin, November 24, 2014

Menari di Depan Tuhan

Maulana Jalaluddin Rumi



“AKAN tiba saatnya, ketika Konya menjadi semarak, dan makam kita tegak di jantung kota. Gelombang demi gelombang khalayak menjenguk mousoleum kita, menggemakan ucapan-ucapan kita.”

Itulah ucapan Jalaluddin Rumi pada putranya, Sultan
Walad, di suatu pagi. Dan waktu kemudian berlayar,
melintasi tahun dan abad. Konya seakan terlelap dalam
debu sejarah.

“Tetapi, kota Anatolia Tengah ini tetap  berdiri sebagai saksi kebenaran ucapan Rumi,” tulis Talat Said Halman, peneliti karya-karya mistik Rumi. Kenyataannya memang demikian. Lebih dari 7 abad, Rumi bak bayangan yang abadi mengawal Konya, terutama untuk pada pengikutnya, the whirling dervishes, para darwis yang menari.

Setiap tahun, dari tanggal 2-17 Desember, jutaan peziarah menyemut menuju Konya. Dari delapan penjuru angin mereka berarak untuk memperingati kematian Rumi, 729 tahun silam.
Siapakah sesungguhnya makhluk ini, yang telah menegakkan sebuah pilar di tengah khazanah keagamaan Islam dan silang sengketa paham?

“Dialah penyair mistik terbesar sepanjang zaman,” kata orientalis Inggris Reynold A Nicholson. “Ia  bukan nabi, tetapi ia mampu menulis kitab suci,” seru Jami, penyair Persia Klasik, tentang karya Rumi,Matsnawi.

Gandhi pernah mengutip kata-katanya. Rembrandt mengabadikannya dikanvas, Muhammad Iqbal, filsuf dan penyair Pakistan, sekali waktu pernah berdendang, “Maulana mengubah tanah menjadi madu…. Aku mabuk oleh anggurnya; aku hidup dari napasnya.”

Bahkan, Paus Yohanes XXIII, pada 1958 menuliskan pesan khusus:
“Atas nama dunia Katolik, saya menundukkan kepala penuh hormat mengenang Rumi.”

Selasa, November 18, 2014

The City of Pejuang

kemarin, ahad saya berkunjung ke kota pahlawan, pada awalnya emang niat untuk menonton konsernya MH Ainun Nadjib dan Kiai Kanjeng tapi, sekalian silaturahmi ke tempat temen-temen juga akhirnya. hehehe

banyak kejadian di Surabaya, saya bertemu orang-orang unik di sana, ga kenal tapi langsung akrab -,-

berangkat jam setengah 2 dari malang sampe surabaya jam 4 subuh, pada perjalanan saya sempat menabrak pinggiran trotoar, sehingga rem belakang yang di pijakan sampe nyentuh ke pijakan, bengkok lah

sampe surabaya, ga tahu arah, akhirnya coba" jalan sampe ke bungkul(tempat yg paling sering saya kunjungi di surabaya) hehe
langsung sholat subuh di musholanya sunan bungkul,
awalnya saya pengen makmum, udah menyentuh orang yang ingin saya jadikan imam, dengan seketika orang itu langsung membatalkan sholatnya

dan saya tanya " loh kenapa pak?"
jawabnya "maaf mas saya ga bisa imam"
saya tanya lagi "tapi kenapa pak?"
jawab nya lagi "saya lagi GALAU mas, mending sholat sendiri-sendiri"i

akhirnya sholat sendiri-sendiri
ketika saya sholat saya dimakmumi dan setelah sholat shubuh tadi, kita berbincang sedikit menarik lagi, beliau agak Tua orangnya

''merah-putih, saya hormat dengan anda mas'' katanya karena songkok saya merah putih sih warnanya
sambil salaman beliau cerita,
''masih sekolah mas?''
"iya pak"
"saya negarawan mas, do'akan saya jadi presiden, loh namanya siapa mas?"
"aamiin, hasan pak"
"dulu saat kuliah, walau biasanya ditempuh 8 semester, saya lulus cumlaud mas, saya tempuh 7 semester, masnya kuliah dimana?"
"di UIN pak"
"ya masnya do'akan saya jadi presiden, nanti masnya ku angkat jadi menteri agama"
"waduh, iya pak, do'akan saya cepet pandai pak"
"baca ya rasyidu, Allah Maha Pandai"

setelah  itu sembari meninggalkan mushola, saya jalan" memutari taman bungkul, sempet ditawari "botolan mas" salah satu sudut taman itu, sambil tertawa lirih saya berlalu
soalnya masih pagi banget, masih banyak anak nongkrongnya, dan akhirnya saya berhenti di warung kopi deket mushola setelah memutari taman bungkul 2 kali -,-

setelah meneguk segelas kopi, saya jalan" lagi di taman bungkul itu dan suasana sudah berubah, sudah agak lebih kerasa kekeluargaan, soalnya banyak keluarga yang pada datang dan di tempat itu sedang diadakan car free day

setelah agak puas dengan taman bungkul saya langsung beranjak ke arah tugu pahlawan(tempat konsernya mbah nun), dengan pengetahuan yang "nothing" saya mencoba mencari-cari arah, setelah sekitar satu setengah jam'an lah dari bungkul saya sampe ke tugu pahlawan

langsung saja jalan-jalan lagi di tamannya, sayangnya ketika mau masuk museum, banyak yang antri, isyarat tidak boleh masuk -,-


setelah agak puas lagi mengitari taman tugu pahlawan, langsung saja ke tujuan saya yang pertama, setelah sampe di tempat ga tahu kenapa, drummernya Kiai Kanjeng lewat dengan tenang di depan saya dan saya melintas begitu saja, tetapi setelah agak teringat, saya kejar beliau dan meminta foto, dan ternyata diperbolehkan hehehe
with Drummer of Kiai Kanjeng


setelah menunggu acaranya dimulai, dan ketika itu Mbah Nun belum datang Kiai kanjeng membuka acara dengan mepersembahkan 3 lagu, lupa saya apa saja

setelah 3 lagu tersebut dan beberapa acara dari panitia akhirnya yang ditunggu datang, langsung membuka pembicaraanya dengan tema "Kreasi dan Rekreasi"

dan pada selingan pembicaraanya Kiai Kanjeng mempersembahkan lagu dangdut dan ada beberapa dari penonton yang ikut berjoget, penonton yang lain banyak yang terhibur dan tertawa karena jogetan dari penonton yang di depan unik-unik, hahaha


malah ada yang bagian nyawer
setelah lagu berhenti dan pembicara berlanjut, ada satu kalimat beliau yang saya ingat kemarin
"Dalam hidup itu ada 3, hukum, moral dan cinta, jika hukum itu seperti hukum kita ini, yang menuntut kehendak yang berkuasa kepada rakyatnya, Sedangkan moral adalah adalah moral kita terhadap orang lain, yaitu menghargai, memberi tanpa pamrih, berbuat baik terhadap sesama, berarti orang lain menuntut kita secara tidak langsung untuk berbuat baik kepada mereka, kalau "Cinta" keduanya tidak saling menuntut, malahan saling memberi satu sama lain, kalau sudah dalam hal ini, kurang ajar sedikit ga masalah, misalkan kita bertemu dengan teman, kalau disini nyapa"bagaimana kabarmu bro?" ga patut kan, biasanya yo "pie kabare c*k" karo nempeleng ngono, lha kui cinta jenenge"

setelah pembicaraan selesai kiai kanjeng menutupnya dengan lau"kemesraan" iwan fals
ya pada saat itu saya juga sempat berfoto dengan direktur BI jatim
dapet doa juga semoga cepet sukses dari beliau hehe

setelah keseluruhan acara selesai, langsung hubungin teman-teman yang ada di surabaya dan mencoba mencari alamat mereka masing masing, dengan tanpa arah saya ternyata sampe jam 12 hanya berputar-putar di situ-situ aja, ngelewati carefour sekitar 5kali -_-
akhirnya rehat dan bertemu dengan orang muda yang keliatan lagi kerja


tapi ternyata, saya ditawari pekerjaan apa gitu, ga paham, hahaha anak surabaya cepet ternyata akrabnya dengan orang asing kaya saya, padahal saya tidak -,-

sembari meminta alamat Teman, saya mencoba berputar-putar lagi dan akhirnya sampe di tempatnya Mbah de, dan "seperti biasa saya belajar banyak dari beliau" #salut

setelahnya berkunjung ke tempate fendi, langsung paham arahnya, ga tahu kenapa yakin aja pake jalan yang ini, yang ini, akhirnya langsung sampe di depan kontraan omnya
setelah itu seperti biasanya "eror"an" hahaha, sambil nanya kabar anak" yang lain ternyata saya baru tahu ada satu lagi temen yang ada di sby yang bisa disambangi :v

langsung abis maghrib sampe ke tempat margi bareng fendi, dan walaupun pada awalnya bilang mau kasih jamuan, ternyata cuma dikasih satu snack :v
fendi ga mau dan akhirnya kumakan sendiri #efek


ya setelah berkunjung ke ketiga teman Kompas tersebut saya langsung berangkat pulang dan sampai Malang lagi jam 11 malem, yap sekian

dan kata" teman saya
"fik, songkokmu koyo sinterklas" lah kathe bagi" hadiah :v
"awakmu ketoke nanggung beban" pie ga nanggung beban, keselen ndes :v
"iyo iki grafik sing saiki berubah" dadi power rangers :p

nais trip in sby, there're many thing to learn, to enjoy the life, and freedom of everything ^^


Designed by
Blog Need Money | Distributed Deluxe Templates